Kutulis bukan karena;
magma dendam yang meletuskan gunung amarah,
sampah sakit hati yang menebarkan busuk kebencian.
Tetapi pilu yang menggejolak di rongga dadaku.
Sebab aku dan engkau jadi saksi;
kapal yang bolong lambungya,
berberai isi di dalamnya.
Rakusnya Piranha yang menyelinap di sela kebingungan,memakan habis daging hingga kurus kering.
Sementara nahkoda dan kita kehilangan kompas .
Maka berbondong para "Pintar" mendoktrin untuk jadi "orang lain".
Aku menulis karena takut;
aku dan kau yang merdeka tetapi tidak merdeka,
aku dan kau bukan lagi diri kita.
( saya tulis di facebook,dengan beberapa perubahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentari post ini kawan asal jangan komentar spam